"Pahala di Setiap Ibadah Tergantung dengan Zikir kepada Allah Taala".
Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul
Muhsin Al-Badr dalamkitabnya "Alhaju Waldhikr" menyatakan tidaklah
seseorang mendekatkan diri kepada Allah kecuali dengan mengingat-Nya, dan
ibadah haji seluruhnya adalah mengingat Allah.
Ibnul Qayyim dalam kitabnya
Wabilush Shaib menyatakan bahwa sesungguhnya ahli ibadah yang paling utama
yaitu yang paling banyak mengingat Allah Azza wa Jalla. Orang yang berpuasa
yang paling utama yaitu yang paling banyak mengingat Allah dalam puasanya .
Yang paling utama di antara orang-orang yang bersedekah yaitu orang yang paling
banyak mengingat Allah. Orang haji yang paling utama yaitu yang paling banyak
mengingat Allah. Demikian juga seluruh amalan yang lain. Syaikh Abdurrazzaq bin
Abdul Muhsin Al-Badr mengingatkan jika engkau tahu hal tersebut maka
bersunguh-sungguhlah untuk senantiasa berzikir kepada Allah dalam setiap
ketaatan. Dalam salatmu, puasamu, hajimu, dan seluruh ibadahmu. Sesungguhnya
pahalamu di setiap ibadahmu tergantung dengan zikirmu kepada Allah.
Ibnul Qayyim dalam kitabnya Wabilush Shaib
menyatakan bahwa sesungguhnya ahli ibadah yang paling utama yaitu yang paling
banyak mengingat Allah Azza wa Jalla. Orang yang berpuasa yang paling utama
yaitu yang paling banyak mengingat Allah dalam puasanya . Yang paling utama di
antara orang-orang yang bersedekah yaitu orang yang paling banyak mengingat
Allah. Orang haji yang paling utama yaitu yang paling banyak mengingat Allah.
Demikian juga seluruh amalan yang lain. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin
Al-Badr mengingatkan jika engkau tahu hal tersebut maka bersunguh-sungguhlah
untuk senantiasa berzikir kepada Allah dalam setiap ketaatan. Dalam salatmu,
puasamu, hajimu, dan seluruh ibadahmu. Sesungguhnya pahalamu di setiap ibadahmu
tergantung dengan zikirmu kepada Allah.
Zikir adalah bentuk ketaatan yang paling mulia dan
ibadah yang paling utama. Buah dari zikir banyak dan tidak terhitung bagi
pelakunya. Kemuliaan buahnya menjadi wasilah yang berbarokah untuk menghidupkan
hati, mendidik jiwa, dan mensucikan hati. Hati yang selalu berdzikir akan
mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan, sebagaimana Allah berfirman:
“ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” [ QS Ar Ra’du/13 : 28] Al-Badr
mengatakan sebagai obat hati, penawar dari penyakitnya, dan menghilangkan noda
hitamnya
Dalam hati terdapat noda
hitam yang tidak akan hilang kecuali dengan berzikir kepada Allah. Datang
seorang lelaki kepada Hasan Al-Basri berkata: “Wahai Abu Sa’id aku mengadu
kepadamu akan noda hitam pada hatiku. Beliau berkata: “Hilangkan dengan zikir”.
Zikir kepada Allah memudahkan segala perkara dan memudahkan semua perkara yang
sulit. Tidaklah seseorang berzikir kepada Allah atas kesulitannya kecuali Allah
mudahkan, tidak pula seseorang berzikir dalam kesempitannya kecuali Allah
lapangkan, tidak pula orang berzikir dalam kesusahannya kecuali Allah hilangkan.