"4 Negara yang Dulu Mayoritas Muslim Kini Jadi Minoritas, Siapa Saja Mereka?".
Sejarah mencatat bahwa ada sejumlah negara yang dulu mayoritas Muslim kini jadi minoritas. Sebagian besar di antaranya berhubungan dengan keberadaan Daulah Islam Al-Andalus. Melihat ke belakang, kesultanan Islam pernah berjaya di penjuru dunia. Pengaruhnya pun cepat menyebar ke berbagai belahan dunia dan mulai menyebarkan syiar agama dengan mendirikan pemerintahan baru. ADVERTISEMENT Pada sekian nama, beberapa negara yang dulu sempat dikuasai peradaban Muslim akhirnya memiliki penduduk beragama Islam sangat banyak. Namun, status tersebut berubah setelah penaklukan Kristen dan Katolik serta kemunduran peradaban Islam .
Negara yang Dulu Mayoritas Muslim Kini Jadi Minoritas
1. Portugal Saat ini, Portugal punyai
mayoritas penduduk beragama Katolik. Namun, dulunya negara tersebut pernah
memiliki riwayat kala populasi muslimnya begitu banyak dan menjadi mayoritas.
Mengutip Al Jazeera, sejarah
Islam di Portugal bisa ditelusuri sejak abad ke-8. Waktu itu, orang-orang
Muslim berlayar dari Afrika Utara dan berhasil menguasai sebagian wilayah
Portugal dan Spanyol yang dalam bahasa Arab dulu dikenal sebagai Al-Andalus. Selama
beberapa abad kekuasaannya, Islam telah meninggalkan jejak mendalam dalam
bahasa dan budaya Portugal. Namun, hal ini mulai berangsur sirna memasuki
periode 1240-an. Sekitar tahun 1249, Raja Afonso III dari Portugal merebut
Faro, benteng Muslim terakhir di Algarve. Sebagian besar Muslim di sana
terbunuh, melarikan diri ke wilayah yang dikuasai Muslim, atau pindah agama
menjadi Kristen. Pada 1496, Raja Manuel I memutuskan untuk mengusir semua orang
Yahudi dan Muslim agar menjadikan kerajaan hanya dihuni umat Kristen. Perkiraan
menyebutkan bahwa setelah mereka diusir, sinagog dan masjid juga dihancurkan
atau diberikan kepada gereja Katolik untuk kemudian
dialihfungsikan. Desas-desus di sana juga menyebut
sekolah-sekolah Portugal hanya sedikit mengajarkan sejarah tentang pemerintahan
Islam yang pernah eksis hingga 5 abad. Sebaliknya, mereka banyak menonjolkan
kemenangan penaklukan oleh penguasa Kristen yang dibantu tentara Salib.
2.
Bulgaria Masih di Eropa, Bulgarian juga memiliki jejak peradaban Islam di masa
lampau. Sebagaimana Portugal, negara ini dulunya pernah dihuni populasi Muslim
yang besar. Mengutip Daily Sabah, Bulgaria memiliki populasi muslim yang sangat
banyak sebelum kepergian Ottoman pada 1877. Beberapa laporan menyebut Islam
datang ke negara ini sebelum penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed pada
1453. Namun, perubahan sejarah dan proses integrasi budaya telah menjadikan
pergeseran demografis di Bulgaria. Beberapa faktor yang memengaruhinya seperti
konversi agama, pernikahan antar agama hingga peningkatan kesadaran identitas
nasional.
Saat ini, populasi Muslim bukanlah mayoritas di Bulgaria. Menurut sensus 2021, angkanya diperkirakan hanya sekitar 10,7 persen dari total penduduk.
3. Republik Ceko Berikutnya ada
Republik Ceko. Sejarah Islam di sini setidaknya dimulai pada abad ke-11 di
permukiman Slavia. Islam masuk ke wilayah ini melalui perdagangan dan interaksi
dengan kekhalifahan Muslim di Spanyol. Pada beberapa abad berikutnya, populasi
Muslim di Ceko tumbuh secara signifikan dan sempat mencapai titik menjadi mayoritas.
Namun, perubahan demografis signifikan terjadi di Ceko pada abad-abad
berikutnya. Faktor seperti perubahan politik, konversi agama, dan migrasi
menyebabkan jumlah penduduk Muslim menurun secara perlahan.
Salah satu momen penting dalam sejarah perubahan demografis Ceko adalah Reformasi Protestan pada abad ke-15. Waktu itu, banyak penduduk Ceko mengalami konversi ke agama Kristen Protestan.
4. Spanyol Kemudian, ada Spanyol. Negara ini dulunya juga pernah memiliki
populasi Muslim yang sangat besar, tetapi menghilang setelah penaklukan
Katolik. Pada 711, pasukan Muslim dari Afrika Utara yang dipersatukan oleh
keyakinan mereka terhadap Islam menyeberangi Selat Gibraltar dan tiba di
Semenanjung Iberia. Dalam waktu kurang dari satu dekade, mereka menguasai
sebagian besar semenanjung itu dan menyebutnya sebagai al-Andalus. Sekitar
tahun 720, Spanyol sebagian besar wilayahnya berada di bawah kendali kaum
Muslim. Salah satu alasan keberhasilan ini adalah persyaratan penyerahan diri
yang sangat menguntungkan bagi rakyat di sana, berbeda dengan persyaratan keras
yang ditetapkan oleh para penguasa sebelumnya. Stabilitas Muslim di Spanyol
Muslim terwujud dengan berdirinya Dinasti Umayyah Andalusia yang berkuasa.
Periode keemasannya ditandai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan serta
arsitektur yang berkembang pesat. Runtuhnya pemerintahan Islam di
Spanyol bukan hanya terjadi karena agresi negara-negara Kristen, tetapi juga
perpecahan di antara para penguasa Muslim yang umumnya datang dari daerah
terpencil. Puncaknya, Abdallah Muhammad bin Ali selaku Sultan Moor Granada
terakhir menyerahkan kotanya kepada Raja Katolik Ferdinand II dan Isabella I
pada 2 Januari 1492. Mengutip The Conversation, setelah peralihan kekuasan,
penguasa baru ingin menghilangkan budaya dan agama Islam di Spanyol. Kemudian,
muncul serangkaian peristiwa seperti pengusiran Moriscos tahun 1609. Kejadian
ini merupakan momen pengusiran penduduk Spanyol yang beragama Islam dan Yahudi
dari negara tersebut. Demikian ulasan mengenai negara yang dulu mayoritas
Muslim kini jadi minoritas
Mari kita doakan semoga keempat negara diatas kembali Islam berjaya, Islam agama rahmatan lil'alamiin tidak ada yang tak mungkin, menjelang tengah hari di Universitas Persada Indonesia Y.A.I