Tak Hanya Konektivitas, Bakti Kominfo Gencar Lakukan Literasi Digital di 3T-
Seiring dengan kehadiran akses internet di wilayah
tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan
Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turut
menyimbanginya dengan literasi digital.
Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar menceritakan
kisah Bakti saat berupaya membangun infrastruktur telekomunikasi di daerah
pelosok tanah air. Peralihan jaringan 2G ke 4G dinilai perlu diiringi dengan
pemahaman dunia maya.
"Ketika mereka punya HP yang belum smart,
saat itu menganggap bahwa perpindahan teknologi ini merepotkan. Nah, itu karena
kurangnya literasi yang kami berikan kepada mereka," ujar Fadhilah di
Jakarta.
"Sama dengan hal-hal yang terkait dengan pendidikan di
tahun 2019, akhirnya wilayah 3T, walaupun tidak semua masih wilayah-wilayah
tertentu itu sudah bisa melaksanakan ujian nasional berbasis komputer
berbarengan dengan Jabodetabek," sambungnya.
Disampaikannya, masyarakat di wilayah 3T,
pengetahuan akan internet tidaklah selancar dengan yang diketahui perkotaan.
Hal ini menjadi pekerjaan rumah Bakti, selain menghadirkan konektivitas, tetapi
juga literasi digital.
"Misalnya ada seorang ibu yang menelpon
anaknya menggunakan video call, anaknya kan masih hidup, cuma karena keadaan
ekonomi mereka tidak bisa pulang cukup cepat dan sering. Dan mungkin waktu itu
tujuh tahun dia tidak pulang ketika melihat anaknya mengira itu sesuatu yang
mistis," tuturnya.
Disampaikannya, masyarakat di wilayah 3T, pengetahuan akan
internet tidaklah selancar dengan yang diketahui perkotaan. Hal ini menjadi
pekerjaan rumah Bakti, selain menghadirkan konektivitas, tetapi juga literasi
digital.
"Misalnya ada seorang ibu yang menelpon
anaknya menggunakan video call, anaknya kan masih hidup, cuma karena keadaan
ekonomi mereka tidak bisa pulang cukup cepat dan sering. Dan mungkin waktu itu
tujuh tahun dia tidak pulang ketika melihat anaknya mengira itu sesuatu yang
mistis," tuturnya.
"Itu hal yang tidak mungkin bisa kita
bayangkan di Jabodetabek di mana pilihannya sebegitu banyak, sehingga kalau
lemot sedikit saja kita bisa ganti provider kan," ucap Dirut Bakti.
Untuk mengatasi kesenjangan digital di Indonesia,
Bakti Kominfo memilik sejumlah program, mulai dari Palapa Ring, BTS 4G,
Satria-1, dan Akses Internet (AI).
Palapa Ring adalah proyek pembangunan tulang punggung kabel serat optik
nasional yang menghubungkan 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dengan 57
kabupaten/kota layanan dan 33 kabupaten/kota interkoneksi.
Jaringan ini berupa kabel serat optik sepanjang
12.148 kilometer yang terdiri dari kabel optik darat dan bawah laut, serta
segmen jaringan radio microwave sebanyak 55 hop.
Lalu, ada Satria-1 yang sudah mencapai slot orbit
146 derajat Bujur Timur atau berada di ketinggian 36 ribu km di atas Papua.
Satelit internet pemerintah itu ditargetkan melayani 37 ribu titik di 3T yang
sulit dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi daratan yang ditargetkan
beroperasi Desember 2023.
Kemudian proyek BTS 4G. Meski tengah tersandung
persoalan hukum, Bakti Kominfo menyatakan akan merampungkan proyek
infrastruktur telekomunikasi itu, mengingat ini menjadi salah satu proyek yang
diprioritaskan oleh Presiden Joko Widodo dalam penyediaan infrastruktur digital.
Semoga bermamfaat.
Menjelang sore di Universitas Persada Indonesia Y.A.I