"Siapakah Panglima Perang yang Namanya Diabadikan Sebagai Nama Selat?".
Siapakah panglima perang
Islam yang namanya diabadikan jadi nama selat? Dalam sejarah Islam, panglima
perang yang namanya diabadikan jadi nama selat adalah Thariq bin Ziyad. Thariq
bin Ziyad merupakan panglima perang Bani Umayyah yang memainkan peran kunci
dalam penaklukan Andalusia , yang menjadi gerbang penyebaran peradaban Islam di
Spanyol. Atas jasanya yang besar itu membuat nama Thariq bin Ziyad diabadikan
menjadi nama sebuah selat yaitu Selat Gibraltar . Para sejarawan berbeda
pendapat mengenai asal usul Thariq bin Ziyad. Ada yang mengatakan ia adalah
keturunan dari Bani Hamdan dari Persia. Pendapat lain menjelaskan bahwa Thariq
bin Ziyad berasal dari keturunan bangsa Barber dari Afrika Utara
Dalam sejarahnya, sosok
Thariq bin Ziyad mulai dikenal setelah mendapat perintah dari Musa bin Nushair
dalam penaklukan Tangier. Musa bin Nushair menjadikan Thariq bin Ziyad menjadi
walikota di sana dan meninggalkan sejumlah pasukan yang kebanyakan berasal dari
suku Barbar. Dalam pembebasan wilayah daulah Umayyah di Afrika Utara pada tahun
89 H/708 M setelah Musa bin Nushair diangkat menjadi gubernur Qairawan menggantikan
Hassan bin an-Nu’man, ia mengkoordinasi untuk merekatkan kekuatan armada laut
Islam di barat Laut Tengah dan kekuatan angkatan darat, serta mempermudah
gerakan pembebasan daerah-daerah kepulauan terpisah. Selain itu, Musa juga
merencanakan pengusiran kekuatan Byzantium dari pusat pertahanan angkatan laut
yang cukup dekat dengan pantai Afrika. Oleh karena itu, Musa bin Nushair
meminta kepada Thariq bin Ziyad untuk menaklukan Andalusia demi
menjadi pemimpin tertinggi bagi kekuatan Islam
di Afrika. Sebelum Thariq bin Ziyad berhasil menaklukan kota Toledo yang
merupakan kota kerajaan Andalusia, ia meminta tambahan pasukan kepada Musa bin
Nushair di Afrika Utara. Musa bin Nushair kala itu hanya mengirimkan tambahan
pasukan sebanyak 5.000 yang membuat jumlah pasukan Thariq bin Ziyad bertambah
jadi 12.000 orang. Menariknya, Thariq kala itu harus berhadapan dengan lebih
dari 100.000 orang lebih. Thariq bin Ziyad lantas memerintahkan pasukannya
untuk membakar semua kapal yang mendarat sehingga tidak adal pilihan lain
selain jihad fi sabilillah. Akhirnya, Thariq bin Ziyad berhasil meraih
kemenangan besar dan membuka jalan untuk menguasai wilayah lainnya yang lebih luas.
Dari situlah, Musa bin
Nushair merasa perlu melibatkan diri dalam ekspedisi tersebut untuk membantu
perjuangan Thariq bin Ziyad. Dengan satu pasukan yang besar, Musa bin Nushair
berangkat menyeberangi lautan. Satu per satu kota yang dilewatinya dapat
ditaklukkan. Setelah Musa bin Nushair berhasil menaklukan Sidonia, Karmona,
Seville, dan Merida, serta mengalahkan penguasa Kerajaan Gothic, Theodomir di
Orihuela, ia bergabung dengan Thariq bin Ziyad di Toledo. Selanjutnya, keduanya
berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utara mulai
dari Saragosa sampai Navere. Berkat penaklukan Andalusia, Thariq bin Ziyad
dikenal sebagai salah satu pahlawan Islam yang berjasa. Keberhasilannya
kemudian diabadikan menjadi sebuah nama selat yang memisahkan antara benua Afrika
dan Eropa. Selat tersebut disebut sebagai Selat Gibraltar yang merupakan
peruderivasi dari bahasa Spanyol yang awalnya bernama Jabal Thariq. Jabal
Thariq sendiri memiliki arti bukit Thariq, yang mana nama tersebut berasal dari
nama Thariq bin Ziyad, panglima perang yang berhasil menaklukkan Andalusia.
Semoga bermanfaat, menjelang sore di Universitas Persada Indonesia Y.A.I