"Mengenal Masjidil Aqsa, Saksi Bisu Perjalanan Isra Mikraj Rasulullah SAW".
Masjid Al Aqsa atau Masjidil Aqsa di Palestina
ini sangat berarti bagi umat Islam karena masjid bersejarah ini menjadi saksi
bisu Rasulullah SAW saat melakukan Isra Mikraj menembus lapisan langit.Kenapa
masjid ini menjadi saksi? Karena Masjid Al Aqsa menjadi tempat persinggahan
Nabi Muhammad setelah melakukan perjalanan jauh dari Masjidil Haram yang berada
di Kota Makkah, Arab Saudi. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala
Maha suci Allah yang telah memperjalankan
hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah
Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari
tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui." (QS Al Isra' 17: 1) Masjid Al Aqsa juga adalah situs penting.
Dalam literatur sejarah dan peradaban Islam , dijelaskan bahwa Masjid Al-Aqsa
didirikan pertama kali oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam. Setelah beliau wafat,
putranya Nabi Ishaq dan cucu Nabi Yaqub AS hingga cicitnya yakni Nabi Yusuf AS
pun masih menjaga keberadaan masjid ini. Al-Aqsa memiliki makna yang sangat
besar dalam tradisi keagamaan Islam serta sejarahnya. Masjid yang satu ini juga
dikenal sebagai kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya berpindah ke Kakbah
di Makkah.
ikutip dari laman studi islam, sejak berdirinya
zaman kenabian, Masjid Al-Aqsa telah mengalami renovasi besar-besaran pada
zaman khalifah Umayyah Abd al-Malik atau putranya al-Walid I pada periode khalifah
tersebut antara tahun 685 M hingga 715 M. Namun setelah Yerusalem dilanda gempa
bumi pada tahun 746 Masehi, Masjid Al-Aqsa juga kemudian mengalami perubahan
besar pada struktur pembangunannya. Pada tahun 780 M, Khalifah Abbasiyah
al-Mahdi kemudian berhasil mengembalikan kejayaan masjid tersebut. Namun gempa
bumi lain kembali menyebabkan kehancuran serius pada tahun 1033 yang
mengharuskan al-Aqsa kembali dibangun. Selama Perang Salib, al-Aqsa diduduki
oleh tentara salib Kristen mulai tahun 1099. Menyusul direbutnya kembali
Yerusalem oleh pasukan di bawah Salahuddin
al Ayyubi dari dinasti Ayyubiyah pada tahun 1187,
tentara salib pun kehilangan kendali atas masjid. Pada tahun 1517, Yerusalem
berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman dan Masjid Al-Aqsa pun turut
dikuasainya. Berabad-abad kemudian, gempa bumi pun kembali terjadi di tahun
1837 dan langsung diperbaiki. Meskipun tidak pernah dilanda gempa yang hebat
kembali, pada tahun 1922 Masjid al-Aqsa kemudian mengalami renovasi
besar-besaran. Pada renovasi pertama pada 1922 itu, meliputi penguatan fondasi
kuno masjid Umayyah, penggantian balok-balok, hingga penggantian tiang kayu di
ruangan tengah dengan tiang beton. Namun, kerusakan hebat kembali terjadi
akibat gempa bumi tahun 1927 dan 1937, tetapi masjid itu diperbaiki kembali
pada tahun 1938 dan 1942
Kini Masjidil Al-Aqsa berbentuk persegi panjang
dengan luas 36 hektare dan dapat menampung 5.000 jamaah. Di depan bangunan
masjid yang masih di Kompleks Baitul Maqdis terdapat bangunan kubah warna hijau
yang dikenal sebagai Qubbatush Sakhra atau Dome of Rock. Bangunan kubah ini
untuk melindungi batu hitam Sakhrah Muqaddasah yang menjadi pijakan Rasulullah
Shallallahu alaihi wassallam saat menuju Sidratul Muntaha. Dome of Rock
memamerkan arsitektur Bizantium yang terbuat dari kayu berlapis enamel. Di
bawah kubah terdapat kapel atau musala yang terletak di bagian selatan masjid.
Selain itu, fasad masjid memiliki bangunan pagar langkan berupa lorong-lorong
beratap (arkade) dengan tiang-tiang kolom kecil. Terdapat empat belas
lengkungan batu di sepanjang fasad, sebagian besar bergaya Romantik.
Sementara bagian dalam masjid terdapat tujuh lorong dengan ruang yang ditunjang oleh tiang-tiang melengkung. Setiap ruangan memiliki 45 tiang kolom, 33 di antaranya terbuat dari marmer putih dan 12 lainnya dari batu. Ada pula mosaik dan prasasti yang dibangun menghadap pintu masuk utama dekat kubah. Masjidil Aqsa kini menjadi bagian penting dari sejarah Islam dan salah satu simbol kebesaran Allah Subhanahu wa ta'ala. Turis harus berpakaian sopan, dan wanita wajib menutup auratnya. Sepatu tidak diperbolehkan di dalam masjid, melainkan dibiarkan di luar rak atau karpet
Semoga bermanfaat, menjelang sore di Universitas Persada Indonesia Y.A.I