"Mengenalkan Sirah Nabawiyah pada Anak Sejak Dini"
Momen Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam, bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengenalkan tentang sirah
nabawiyah (sejarah Nabi Muhammad Shallalahu'alaihi wa sallam) kepada anak sejak
dini. Karena dari sirah Nabawiyah , anak akan menemukan sosok teladan utama
atau akhlaq utama yakni sabar, tabah, pemberani, penyang, baik hati, dan lain
sebagainya. Dengan menerapkan cara mendidik anak sesuai Islam , diharapkan si
kecil dapat memiliki akhlak atau pribadi yang baik sehingga siap bersaing di
masa depan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh At-Tabrani dari Ali bin
Abi Thalib radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shallalahu'alaihi wa sallam bersabda:
“Didiklah anak-anakmu atas tiga hal, yaitu mencintai nabimu, mencintai ahli
baitnya, dan membaca Al Qur’an, karena orang mengamalkan Al-Qur’an nanti akan
mendapatkan naungan Allah pada hari ketika tiada naungan kecuali dari-Nya
bersama para nabi dan orang-orang yang suci” (HR At Tabrani) Priani,S.Pd,
Kepala Taman Tahfizh Anak Usia Dini di Jombang Jawa Timur menjelaskan, agar
anak mencintai Nabi Muhammad Shallalahu'alaihi wa sallam, tentunya harus
mengenalkan sosok Nabi Muhammad Shallalahu'alaihi wa sallam ke anak-anak sejak
usia dini. Pertama, pahamkan ke anak-anak mengapa Allah Subhanahu wa Ta'ala
mengutus Nabi Muhammad Shallalahu'alaihi wa sallam? Alasannya karena manusia
butuh seorang Nabi/Rasul. Kehidupan manusia butuh diatur oleh Pencipta manusia,
yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala. Priani menambahkan, dijelaskan bahwa Sang
Pencipta (Al Khaliq) Maha Mengetahui yang terbaik bagi manusia, sehingga Allah
Subhanahu wa Ta'ala juga membuat aturan untuk manusia (Al Mudabbir) berupa
Syariat Islam. Agar syariat ini dipahami manusia, maka Allah Subhanahu wa
Ta'ala mengutus manusia pilihan untuk menyampaikannya syariat-Nya. Rasulullah
(utusan Allah) ini yang berdakwah dengan mengajak manusia menyembah Allah
Ta'ala. dan taat kepada-Nya. Jika manusia hidup tanpa aturan Allah yang ada,
maka akan terjadi kehancuran. Contohnya saja, jika tidak ada aturan makanan
halal dan haram, maka mungkin manusia akan makan kotorannya sendiri. Jika
manusia bebas tanpa aturan, apa bedanya manusia seperti hewan. Contohnya, babi
yang makan kotorannya sendiri. Kedua, setelah anak memahami kenapa manusia
butuh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Selanjutnya anak dipahamkan
bahwa kita wajib meneladani Rasulullah Shallalahu'alaihi wa sallam. Bahwa
Rasulullah Shallalahu'alaihi wa sallam adalah manusia terbaik pilihan Allah
Ta'ala.
Dalam surat Al ahzab ayat 21 yang artinya:
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”.
Sebagai muslim yang taat kepada Allah Ta'ala
tentunya akan meneladani Rasulullah Shallalahu'alaihi wa sallam secara
totalitas. Baik aspek individu, keluarga maupun negara. Dalam aspek individu,
Rasulullah Shallalahu'alaihi wa sallam sosok yang paling rajin beribadah,
memiliki kepribadian yang mulia. Dalam aspek keluarga, Beliau menjadi ayah,
suami dan kerabat yang baik. Sayang kepada anak dan keluarga. Dalam aspek
negara, Rasulullah Shallalahu'alaihi wa sallam merupakan kepala negara di
Madinah (ra’is ad-dawlah). Kepemimpinan seperti Beliau sangat dinantikan saat
ini. Pemimpin yang menerapkan Syariat Islam secara kaffah. Ajak anak-anak
memahami bahwa ketika seorang muslim meneladani Rasulullah Shallalahu'alaihi wa
sallam merupakan perintah Allah Ta'ala Dalam surat An Nisa’ ayat 64 disebutkan
bahwa, “Tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk ditaati dengan
izin Allah.” Totalitas dalam meneladani Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
berarti menerima dan menerapkan sistem pemerintahan Islam yang telah diwariskan
Beliau. Selain itu, jelas Priani, agar anak semakin mencintai Nabi Muhammad
Shallalahu'alaihi wa sallam, ayah bunda perlu lebih rajin membacakan sirah
Nabawiyah. Pembahasan mulai nasab Rasulullah Shallalahu'alaihi wa sallam, siapa
ayahnya, bundanya, kakeknya. Kisah dilanjutkan bagaiamana masa kecil, remaja
hingga menjadi bapak dari anak-anaknya. Selanjutnya masa beliau diangkat
menjadi seorang Rasul dan fase dakwah di Mekkah. Tekankan bagaimana gambaran
berdakwah di fase Mekkah dengan banyak rintangan hingga berhasil mendirikan
negara Islam di Madinah. Selanjutnya kisah Beliau di Madinah sebagai kepala
negara. Mengatur urusan kenegaraan berdasarkan syariat Islam. Dakwah dan jihad
menjadi nafas kehidupan Rasulullah hingga Beliau menghembuskan nafas
terakhirnya.
Semoga bermanfaat, menjelang siang di Universitas Persada Indonesia Y.A.I