"Pekerjaan yang Dianggap Rendah oleh Kebanyakan Orang tapi Tinggi Menurut Islam"
Syaikh Yusuf al-Qardhawi
mengatakan seluruh perusahaan dan mata-pencaharian yang dapat menutupi
kebutuhan masyarakat atau yang dapat mendatangkan manfaat yang nyata, maka
semua itu termasuk amal saleh apabila semua itu dilakukan dengan ikhlas dan
dilaksanakan menurut perintah agama. "Islam menganggap tinggi beberapa
pekerjaan yang kadang-kadang oleh manusia dinilai sangat rendah, misalnya
menggembala kambing yang biasa diabaikan oleh manusia," tulis Syaikh Yusuf
al-Qardhawi dalam bukunya yang diterjemahkan H. Mu'ammal Hamidy berjudul
"Halal dan Haram dalam Islam" (PT Bina Ilmu, 1993). Malah mereka
tidak mau menilainya sebagai pekerjaan yang baik. Namun Rasulullah SAW tetap
berkata: "Allah tidak mengutus seorang Nabi pun melainkan dia itu menggembala
kambing. Waktu para sahabat mendengar perkataan itu, mereka kemudian bertanya:
Dan engkau, ya Rasulullah? Jawab Nabi: Ya! Saya juga menggembala kambing dengan
upah beberapa karat, milik penduduk Makkah." (Riwayat Bukhari )
Al-Qardhawi mengatakan
Muhammad sebagai utusan Allah dan penutup sekalian Nabi, juga menggembala
kambing, dan itupun bukan kambingnya sendiri tetapi ia menggembala dengan upah
milik sebagian penduduk Makkah. Diterangkannya ini kepada umatnya untuk mengajar
mereka, bahwa kebesaran justru dimiliki oleh orang-orang yang suka bekerja,
bukan oleh orang yang suka berfoya-foya dan penganggur. Al-Quran pun
mengkisahkan kepada kita tentang kisah Nabi Musa as, bahwa dia juga bekerja
sebagai buruh bagi seorang yang sangat tua. Dia bekerja sebagai buruh selama 8
tahun sebagai persyaratan untuk dikawinkan dengan salah seorang putrinya. Nabi
Musa dinilai orang tua tersebut sebagai pekerja yang baik dan buruh yang
terpuji. Maka benarlah dugaan putri orang tua itu, di mana salah satunya ada
yang berkata: "Hai, ayah! Ambillah buruh dia itu, karena sebaik-baik orang
yang engkau ambil buruh haruslah orang yang kuat dan terpercaya." ( QS
al-Qashash : 26).
Ibnu Abbas meriwayatkan,
bahwa Daud bekerja sebagai tukang besi untuk membuat baju besi. Adam bekerja
sebagai petani, Nuh sebagai tukang kayu, Idris sebagai klermaker sedang Musa
sebagai penggembala kambing. (Riwayat Hakim). Untuk itulah setiap muslim harus
menyiapkan diri untuk mencari pencaharian, sebab tidak seorang nabi pun kecuali
bekerja dalam salah satu lapangan pencaharian. Nabi Muhammad SAW dalam salah
satu hadisnya mengatakan: "Tidak makan seseorang satu makanan sedikit pun
yang lebih baik, melainkan dia makan atas usahanya sendiri,dan Nabi Daud makan
dari hasil pekerjaanya sendiri." (Riwayat Bukhari).
Semoga kita menghargai apapun pekerjaan orang lain yang memang halal dilakukan dan tidak menilai rendah.
Menjelang sore di Universitas Persada Indonesia Y.A.I