"3.500 Anak Palestina Berisiko Meninggal karena Kelaparan"
The United Nations Population Fund atau UNFPA, mengeluarkan peringatan keras tentang dampak kekurangan gizi terhadap perempuan dan anak-anak Palestina di Gaza, di tengah perang genosida Israel di wilayah tersebut. “Menurut para dokter, kelahiran bayi prematur dan berat badan rendah di Gaza sudah menjadi hal yang lumrah,” kata badan PBB tersebut dalam postingannya pada hari Ahad di platform media sosial X. Ia menambahkan, “Malnutrisi menimbulkan bahaya besar bagi wanita hamil dan bayi baru lahir, yang menyebabkan peningkatan jumlah bayi lahir mati, bayi dengan berat badan rendah, dan anak-anak yang menderita kurus dan pertumbuhan terhambat.”
Dana Kependudukan PBB
kemudian menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, dengan mengatakan bahwa
hal itu “adalah solusi untuk menyelamatkan nyawa mereka.” Peringatan UNFPA
muncul setelah kantor media pemerintah di Gaza sebelumnya mengumumkan bahwa 34
anak meninggal karena kelaparan, sementara 3.500 lainnya berisiko meninggal
karena kekurangan gizi dan kelaparan. Pada awal bulan Juli, sekelompok ahli PBB
menyuarakan kekhawatiran mengenai anak-anak Palestina di Gaza, dengan
mengatakan bahwa mereka kehilangan nyawa karena “kampanye kelaparan” Israel.
“Kami menyatakan bahwa kampanye kelaparan yang disengaja dan ditargetkan oleh
Israel terhadap rakyat Palestina adalah bentuk kekerasan genosida dan telah
mengakibatkan kelaparan di seluruh Gaza,” kata 10 pakar PBB dalam sebuah
pernyataan. Mereka menambahkan bahwa blokade penuh rezim terhadap pengiriman
air, makanan, bahan bakar dan obat-obatan ke Gaza telah menyebabkan kelaparan
di wilayah tersebut.
Dana
Kependudukan PBB kemudian menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, dengan
mengatakan bahwa hal itu “adalah solusi untuk menyelamatkan nyawa mereka.”
Peringatan UNFPA muncul setelah kantor media pemerintah di Gaza sebelumnya
mengumumkan bahwa 34 anak meninggal karena kelaparan, sementara 3.500 lainnya
berisiko meninggal karena kekurangan gizi dan kelaparan. Pada awal bulan Juli,
sekelompok ahli PBB menyuarakan kekhawatiran mengenai anak-anak Palestina di
Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka kehilangan nyawa karena “kampanye
kelaparan” Israel. “Kami menyatakan bahwa kampanye kelaparan yang disengaja dan
ditargetkan oleh Israel terhadap rakyat Palestina adalah bentuk kekerasan
genosida dan telah mengakibatkan kelaparan di seluruh Gaza,” kata 10 pakar PBB
dalam sebuah pernyataan. Mereka menambahkan bahwa blokade penuh rezim terhadap
pengiriman air, makanan, bahan bakar dan obat-obatan ke Gaza telah menyebabkan
kelaparan di wilayah tersebut.
Dana Kependudukan PBB
kemudian menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, dengan mengatakan bahwa
hal itu “adalah solusi untuk menyelamatkan nyawa mereka.” Peringatan UNFPA
muncul setelah kantor media pemerintah di Gaza sebelumnya mengumumkan bahwa 34
anak meninggal karena kelaparan, sementara 3.500 lainnya berisiko meninggal
karena kekurangan gizi dan kelaparan. Pada awal bulan Juli, sekelompok ahli PBB
menyuarakan kekhawatiran mengenai anak-anak Palestina di Gaza, dengan
mengatakan bahwa mereka kehilangan nyawa karena “kampanye kelaparan” Israel.
“Kami menyatakan bahwa kampanye kelaparan yang disengaja dan ditargetkan oleh
Israel terhadap rakyat Palestina adalah bentuk kekerasan genosida dan telah
mengakibatkan kelaparan di seluruh Gaza,” kata 10 pakar PBB dalam sebuah
pernyataan. Mereka menambahkan bahwa blokade penuh rezim terhadap pengiriman
air, makanan, bahan bakar dan obat-obatan ke Gaza telah menyebabkan kelaparan
di wilayah tersebut.
Bulan lalu, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan perang genosida yang dilakukan rezim Israel di
Gaza telah menyebabkan lebih dari 8.000 anak, yang berusia di bawah lima tahun,
menderita kekurangan gizi akut.
Jumlah tersebut termasuk
“1.600 anak-anak yang menderita malnutrisi akut parah,” kata Tedros Adhanom
Ghebreyesus, ketua organisasi tersebut. Ucapannya menguatkan laporan Dana
Anak-Anak PBB, UNICEF, yang mengatakan hampir 3.000 anak berisiko meninggal di
depan keluarga mereka karena mereka tidak mendapatkan pengobatan karena
kekurangan gizi akut yang parah di Gaza selatan. “Jika pengobatan terhadap
3.000 anak-anak ini tidak dapat segera dilanjutkan, mereka berada dalam risiko serius
dan segera menjadi sakit kritis, mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, dan
bergabung dengan daftar anak laki-laki dan perempuan yang terbunuh oleh
tindakan tidak masuk akal dan buatan manusia ini,” tambah laporan itu.
Yaa Allah sungguh berat hamba menulis blog ini apalagi judulnya terkait anak-anak di Palestina, berilah mereka kemudahan mendapatkan makanan serta air minum, berilah mereka kekuatan, kesehatan serta perlindungan Mu Ya Allah, kepada siapa lagi hamba meminta pertolongan.
Air mata ini berlinang saat menulis blog ini, dan mudahkan pulalah kami mendapat mahasiswa baru lebih banyak lagi di tahun ajaran ini ya Allah, memang betul semua yang ada di dunia tidak ada yang abadi.
Semoga tulisan ini menjadi penyemangat untuk pembaca semua, menjelang siang di Universitas Persada Indonesia Y.A.I