Mahasiswa semester 2 tanpak semangat pada pertemuan ke 14, suasana kelas saat perkuliahan Aplikasi Bisnis, jurusan Sistem Informasi di Universitas Persada Indonesia Y.A.I
Negeri yang diberkahi tentu menjadi dambaan setiap rakyat terhadap bangsanya. Bagaimana sebenarnya keberkahan suatu negeri ini dalam pandangan Al Qur'an? Artinya: “Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.”(QS Al A'raf : 96) Ayat di atas menginformasikan kepada setiap muslim bahwa jika penduduk suatu negeri menjalankan perintah Allah dan mengimani rasul mereka, maka Allah akan memberi keberkahan dan membukakan pintu kebaikan dari segala arah. Di dalam kitab Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil, al-Baghawi menyebutkan bahwa maksud dari keberkahan di sini ialah dimudahkannya berbagai kebaikan di seluruh penjuru negeri. Hal ini menunjukkan bahwa keberkahan tidak hanya tergantung pada faktor eksternal, tetapi juga pada iman dan ketaqw
Terjadinya musibah demi musibah di dunia, tidak terjadi begitu saja, semua itu terjadi karena ada sebabnya. Islam memang mengajarkan kita untuk senantiasa berbaik sangka kepada Allah, Zat yang Maha Berkehendak. Terkadang Allah memberi musibah untuk menguji hamba-hamba yang dikehendaki-Nya. Dalam Kitab Majmu' karya ulama besar Al-Habib Abdullah bin Husein bin Thohir, beliau berkata: "Ketahuilah bahwasanya penyebab utama yang mengganggu dan menyusahkan serta penyebab utama musibah yang menimpa adalah dikarenakan banyaknya perbuatan dosa , baik secara zahir maupun bathin". Allah Ta'ala berfirman: Artinya: Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri." (Surah As-Syuro: ayat 30) Di ayat lain, Allah Ta'ala juga berfirman: Artinya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jal
Imam dan Khotib Masjid Nabawi , Dr Abdul Muhsin bin Muhammad Al-Qasim mengatakan Allah SWT merupakan satu-satunya zat yang pantas untuk diseru dalam setiap keadaan. Dialah sang Maha Pencipta yang mampu melakukan apapun. Dialah sang Mahakuasa yang ketinggian-Nya tidak akan pernah dapat dilampaui oleh apapun. " Rezeki seluruh makhluk berada dalam genggaman-Nya, memberi dan menahan segala sesuatu merupakan kewenangan-Nya," ujarnya, dalam bukunya berjudul "Doa". "Seluruh sifat kesempurnaan, keindahan, dan keagungan, merupakan sifat mutlak yang tidak bisa dipisahkan dariNya," lanjutnya. Barang siapa berdoa kepadaNya dengan nama-nama dan sifat-sifatNya, niscaya Allah akan mengabulkan permohonannya. Allah ta'ala berfirman: Wa lillahi asmaul husna fat ‘uhu biha Artinya:"Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka, berdoalah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu." [ QS Al-A'raf : 180] Abdul Muhsin mengingatkan tuhan ki