Hati Itu Bisa Bosan, Syaikh Al-Qardhawi: Tidak Salah Bergurau dan Bermain-main".
Hati Itu ......
Sahabat Nabi Muhammad SAW
biasa bergurau, ketawa, bermain-main dan berkata yang ganjil-ganjil, karena
mereka mengetahui akan kebutuhan jiwanya dan ingin memenuhi panggilan fitrah
serta hendak memberikan hak hati untuk beristirahat dan bergembira, agar dapat
melangsungkan perjalanannya dalam menyusuri aktivitasnya. Sebab aktivitas
hidupnya itu masih panjang. Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya yang
diterjemahkan H Mu'ammal Hamidy berjudul "Halal dan Haram dalam
Islam" (PT Bina Ilmu, 1993) menyebut Ali bin Abu Talib pernah berkata:
"Sesungguhnya hati itu bisa bosan seperti badan. Oleh karena itu carilah
segi-segi kebijaksanaan demi kepentingan hati." Dan katanya pula:
"Istirahatkanlah hatimu sekadarnya, sebab hati itu apabila tidak suka, bisa
buta." Abu Darda' pun berkata juga: "Sungguh hatiku akan kuisi dengan
sesuatu yang kosong, supaya lebih dapat membantu untuk menegakkan yang hak."
Oleh karena itu, tidak salah
kalau seorang muslim bergurau dan bermain-main yang kiranya dapat melapangkan
hati. Tidak juga salah kalau seorang muslim menghibur dirinya dan
rekan-rekannya dengan suatu hiburan yang mubah. Syaratnya, hiburannya itu tidak
menjadi kebiasaan dan perangai dalam seluruh waktunya, yaitu setiap pagi dan
petang selalu dipenuhi dengan hiburan, sehingga dapat melupakan kewajiban dan
melemahkan aktivitasnya.
Dalam bermain-main itu,
seorang muslim tidak diperkenankan menjadikan harga diri dan identitas
seseorang sebagai sasaran permainannya. Seperti firman Allah:
Hai orang-orang yang beriman! Jangan ada satu kaum merendahkan kaum lain sebab barangkali mereka (yang direndahkan itu) lebih baik dari mereka (yang merendahkan)." ( QS al-Hujurat : 11) Tidak juga diperkenankan dalam berguraunya itu untuk ditertawakan orang lain, dengan menjadikan kedustaan sebagai wasilah. Sebab Rasulullah telah memperingatkan dengan sabdanya sebagai berikut: "Celakalah orang yang beromong suatu omongan supaya ditertawakan orang lain, kemudian dia berdusta. Celakalah dia! Celakalah dia!" (Riwayat Tarmizi)
Semoga bermanfaat dan jagalah hati selalu, jangan kau kotori ...
Jagalah hati lentera hidup ini.
Menjelang sore di Universitas Persada Indonesia Y.A.I