"Benarkah Harus Menunggu Hidayah Dulu untuk Berhijab?".
Benarkah berhijab harus
menunggu hidayah dulu? Pertanyaan ini muncul dan kembali ramai diperbincangkan,
menyusul adanya anak seorang public figure yang membuka kembali hijabnya dengan
alasan tengah mencari jati dirinya.
Dalam Islam, hijab atau
jilbab merupakan aturan dan kepatuhan seorang muslimah kepada seluruh perintah
Allah Ta'ala. Berhijab atau berjilbab juga salah satu bentuk ketaatannya kepada
syariat Allah . Karena perempuan muslimah diwajibkan menutup seluruh aurat
tubuhnya. Sadar ataupun tidak, setiap kali melakukan salat lima waktu pun,
muslimah senantiasa bersumpah kepada Allah Ta'ala, "La
syarikallahuwabidzalika ummirtuwa anna minal muslimin. " Yang artinya
"Tiada syarikat bagi Engkau dan aku mengaku seorang muslimah" kalimat
sumpah dan janji kepada Allah untuk menaati perintahNya dan menjauhi
laranganNya senantiasa kita ucapkan di dalam salat. Seseorang yang berjanji
palsu di hadapan Allah, tentu berat hukumannya di dalam neraka. “Jilbab adalah
perintahNya bukan?” Kalau kita tidak jalankan artinya kita ingkar terhadap
perintahnya. Faktanya dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar
teman-teman, saudara atau tetangga
yang belum berhijab atau
belum menutup aurat sesuai syariat, mengucapkan alasan belum datangnya hidayah
dari Allah. “Aku belum berhijab karena belum dapat hidayah aja. Niat sih sudah
ada!," kalimat itu paling sering kita dengar. Benarkah menutup aurat atau
berhijab harus menunggu datangnya hidayah? Bagaimana pandangan syariat tentang
hal tersebut? Dalam Islam hidayah itu adalah rezeki, dan untuk memperolehnya
harus bermodalkan usaha dan kerja keras. Seperti diungkap Allah Subhanahu wa
ta'ala dalam firman-Nya :
"Dan di langit terdapat
(sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka
demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar
(akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan. (QS Adz-Dzariyat ayat 22-23
) Begitu juga dengan hidayah. Hidayah harus dijemput dengan usaha dan kerja
keras . Jika hanya diam tanpa usaha atau malah berbuat sesuatu yang dilarang
Allah Ta'ala, maka hanya akan membuat diri semakin menjauh dari Allah. Allah
Ta'ala telah menjelaskan dalam QS Ash-Shaf ayat 5 dan dalam hadis qudsi
"Maka tatkala mereka berpaling (dari
kebenaran), Allah memalingkan hati mereka"
"Jika seorag hamba-Ku mendekat sejengkal
kepadaKu, maka aku akan mendekati sehasta." Maka dari itu, dekatkanlah
diri kepada Allah. Lakukan apa yang diperintahkan oleh Allah Ta'ala, maka Allah
akan memberi kita hidayah. Paksakan diri untuk menggunakan jilbab, maka Allah
Akan memberimu jalan kemudahan,sehingga pada akhirnya semua mudah dan tidak ada
unsur keterpaksaan lagi. Bila muslimah sudah mempunyai niat baik, jangan
menundanya. Ingatlah, kita tidak pernah tahu kapan ajal menjemput. Apabila kita
mengatakan “Aku akan menggunakan jilbab jika hidayah sudah datang” dan ternyata
ajal lebih dahulu datang, dan kita masih belum melaksanakan perintah Allah
dalam menutup aurat dengan menggunakan jilbab, lantas apa yang bisa dilakukan
lagi? Allah Ta'ala berfirman:
"Tiap-tiap umat
mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS
Al-A’raf Ayat 34).
Sesuatu yang wajib diketahui oleh wanita ...menjelang sore di Universitas Persada Indoneia Y.A.I