Hati-hati, yang suka melaknat akan kembali kepada dirinya sendiri.
Dalam Islam, diharamkan
melaknat seseorang secara personal, karena laknat ternyata bisa kembali orang
yang mengucapkannya. Mengerikan bukan! Laknat termasuk hal yang juga tidak
dibenarkan. Ustadz Mubarak Bamualim, Lc, menjelaskan sebuah hadis tentang laknat
tersebut.
Dari Ibnu Mas’ud
Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda: ‘Bukanlah sifat seorang mukmin yang suka menikam kehormatan orang
lain, bukan pula yang banyak melaknat , dan juga bukan yang mulutnya
keji/kotor.'” (HR. Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan)
Hadis yang berikutnya, An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala berkata:
‘Sesungguhnya seorang hamba itu jika melaknat
sesuatu, maka laknat itu naik ke langit, lalu ditutuplah pintu-pintu langit
agar tidak masuk ke dalamnya, maka laknat itu turun ke bumi lalu ditutuplah
pintu-pintu bumi agar tidak dapat masuk ke dalamnya, kemudian laknat itu ke
kanan dan ke kiri. Kalau dia tidak mendapatkan jalan kepada seseorang, maka dia
kembali kepada yang dilaknat, kalau yang dilaknat memang pantas mendapat
laknat, maka laknat itu turun kepada orang tersebut. Tetapi jika laknat itu
tidak sesuai dengan orang yang dilaknat, maka laknat itu kembali kepada orang
yang mengucapkannya’.” (Riwayat Abu Dawud) Ini adalah hadis yang memberikan
pelajaran tentang suatu hal ghaib yang wajib kita beriman kepadanya. Menurut
dai dari Kajian Sunnah itu, ketika seseorang mengucapkan laknat, maka laknat
itu naik ke langit, dan kita sebagai mukmin harus beriman kepada hal ini.
"Oleh karena itu, hadis ini memperingatkan tentang besarnya perkara yang
berkaitan dengan laknat. Jangan mudah-mudah melaknat orang lain,"tegasnya.
Kemudian hadis ini menjelaskan dan memberikan
pelajaran kepada kita bahwa suatu laknat yang ditujukan pada seseorang, jika
memang orang itu berhak mendapat laknat, maka suatu saat laknat itu akan
mengenai orang tersebut, cepat atau lambat. Tetapi, jika tidak sesuai, tidak
pantas, bukan tempatnya orang ini dilaknat, maka laknat itu kembali kepada
orang yang melaknat. Jadi, terkadang laknat seorang pada orang lain tidak akan
sampai kepada orang tersebut. Inti dari hadis ini adalah mengingatkan agar
tidak dengan mudah melaknat . Seorang Muslim itu menjaga lisannya. Maka kita
bisa menilai seseorang dari lisannya. Kalau lisannya jelek, bisanya hanya
melaknat pada orang lain, jangan ambil ilmu darinya dan jangan dekati
orang-orang seperti itu. Kita beriman dengan apa yang disampaikan oleh Rasul
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Kita tidak bisa gambarkan bagaimana, tapi
secara umum inilah apa yang digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam.
Semoga bermanfaat, menjelang siang di Universitas Persada Indonesia Y.A.I
