“Etika Politik dalam Islam Kekuasaan adalah amanah”
Prinsip
ajaran Islam yang dapat dijadikan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
adalah kekuasaan sebagai amanah. Prinsip amanah tercantum dalam Al-Quran surah
Al-Nisa/4 :58
Innallaha ya'murukum an tu'addul-amanati ila
ahliha, wa iza hakamtum bainan-nasi an tahkumu bil-adl(i), innallaha ni'imma
yaizukum bih(i), innallaha kana sami'am-basira
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,
dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
Melihat. ( QS an-Nisa : 58).
Faisal
Baasir dalam bukunya "Etika Politik: Pandangan Seorang Politisi
Muslim" (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003) menjelaskan makna amanah
adalah “titipan” atau “pesan”. Dalam demokrasi Islam, amanah dipahami sebagai
“sesuatu karunia atau nikmat Allah yang merupakan suatu bentuk pemeliharaan dan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan prinsip-prinsip dasar yang
telah ditetapkan dalam Alquran yang kelak harus dipertanggungjawabkan kepada
Allah". Seseorang yang bertanggungjawab diharapkan takut kepada Allah
terhadap apa yang ditugaskan kepadanya dari urusan umat agar ia ingat betapa
besarnya amanah yang diemban untuk mengerjakannya.
Al-Quran sebagai sumber gagasan etika politik
berusaha menanamkan perilaku yang baik kepada para pemimpin untuk mewujudkan
suatu pemerintahan yang berwibawa. Oleh karenanya perilaku rakyat sangat tergantung
dari kebijakan para pemimpin, rakyat bermoral adalah cerminan dari seorang
pemimpin.
Pemimpin
yang bertanggungjawab adalah pemimpin yang beretika dan bermoral yang bersumber
dari nilai-nilai luhur agama. Dengan demikian segala tindakan yang baik, adil,
beramanah dari pemimpin akan mendapatkan syafaat, selama pemimpin tidak keluar
dari koridor yang telah digariskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran sebagai
petunjuk bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Semoga kita menjadi seorang cerdas dalam memilih seorang peminpin, semoga bermanfaat, menjelang sore di Universitas Persada Indonesia Y.A.I
