5 Hal yang disunahkan saat hujan turun
Saat ini, hampir setiap hari
hujan turun dan mulai membasahi daerah dan lingkungan sekitar kita. Hujan
adalah air yang diturunkan dari langit dan penuh keberkahan . Di antara
keberkahan dan manfaat hujan adalah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan sangat memerlukannya
untuk keberlangsungan hidup, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
Artinya:
“Dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al
Anbiya’ : 30). Dan, agar hujan menjadi berkah untuk kita, Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan beberapa amalan yang bisa dilakukan saat
hujan turun. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut amalan sunnah saat turun
hujan yang dianjurkan Rasulullah, antara lain:
1. Berdoa Saat hujan,
menjadi salah satu waktu mustajabnya doa.
Oleh karena itu pada waktu tersebut kita
dianjurkan untuk memperbanyak doa. Sebagaimana riwayat dari Ibnu Qudamah dalam
Al Mughni, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, "Carilah do’a yang
mustajab pada tiga keadaan : Bertemunya dua pasukan, Menjelang shalat
dilaksanakan, dan Saat hujan turun.”
Tentu kita boleh berdoa apa
saja di waktu hujan. Namun, jangan lupa untuk tetap memperhatikan adab-adab
dalam berdoa. Setelah hujan reda, kita juga dianjurkan untuk berdoa dan
mengucap syukur pada Allah. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu
dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’
(Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman
kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan
‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini
dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
2. Berwudu dengan air hujan
Mungkin akan merasa heran
saat mendengar hal ini. Karena biasanya kita berwudu lewat air dari kran atau
air yang mengalir. Namun, Rasulullah justru menganjurkan kita untuk berwudu
dengan air hujan. “Apabila air mengalir di lembah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengatakan, “Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah
dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci”. Kemudian kami bersuci
dengannya.” (HR. Muslim, Abu Daud, Al Baihaqi, dan Ahmad). Ibnu Qudamah
mengatakan, ”Dianjurkan untuk berwudu dengan air hujan apabila airnya mengalir
deras.” (Al Mughni, 2/295).
3. Bersyukur Hujan merupakan
salah satu bentuk rezeki yang Allah turunkan bagi seluruh makhluknya yang ada
di bumi.
Imam An Nawawi dalam
tafsirnya menjelaskan, “Makna hadis ini adalah hujan itu rahmat yaitu rahmat
yang baru saja diciptakan oleh Allah Ta’ala. Oleh karena itu, Rasulullah
bertabaruk (mengambil berkah) dari hujan tersebut.” Begitupun yang dicontohkan
salah satu sahabat nabi bernama Ibnu ‘Abbas. Beliau berkata, ”Apabila turun
hujan, beliau mengatakan, ”Wahai jariyah keluarkanlah pelanaku, juga bajuku”.”
Lalu beliau membacakan (ayat) [yang artinya], ”Dan Kami menurunkan dari langit
air yang penuh barokah (banyak manfaatnya).” (QS. Qaaf : 9)”
Mulai dari manusia, hewan, tumbuhan hingga tanah.
Oleh karena itu kita dianjurkan untuk bersyukur saat hujan turun, salah satunya
dengan berdoa.
Sebagaimana hadis yang
disampaikan oleh ’Aisyah radhiyallahu ’anha, ”Nabi shallallahu ’alaihi wa
sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban
nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari,
Ahmad dan An Nasai)
4. Tidak mencela hujan Saat
hujan turun, seringkali kita mecelanya karena banyak kegiatan kita yang harus
tertunda. Seperti tak bisa pergi ke acara, ataua pakaian tak bisa kering dan
hal lainnya. Secara tidak langsung kita telah menyesali turunnya hujan. Padahal
itu adalah keberkahan tiada dua. Muslimah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
telah menasehatkan kita agar tidak selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat
berbuat apa-apa sebagai kambing hitam saat tidak mendapatkan sesuatu yang tidak
kita sukai. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua
makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.
Dalam sebuah hadis qudsi,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
“Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah
pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih
berganti.” (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Mengambil berkah dari air hujan Rasulullah
dan para sahabat sangat senang saat hujan turun, karena memang di dalamnya
terdapat banyak keberkahan.
Sebagaimana hadis berikut
ketika beliau menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah menyingkap bajunya hingga terguyur hujan.
Kemudian kami mengatakan, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan
demikian?” Kemudian beliau bersabda, “Karena hujan ini baru saja Allah
ciptakan.”
Imam An Nawawi dalam tafsirnya menjelaskan, “Makna hadis ini adalah hujan itu rahmat yaitu rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah Ta’ala. Oleh karena itu, Rasulullah bertabaruk (mengambil berkah) dari hujan tersebut.” Begitupun yang dicontohkan salah satu sahabat nabi bernama Ibnu ‘Abbas. Beliau berkata, ”Apabila turun hujan, beliau mengatakan, ”Wahai jariyah keluarkanlah pelanaku, juga bajuku”.” Lalu beliau membacakan (ayat) [yang artinya], ”Dan Kami menurunkan dari langit air yang penuh barokah (banyak manfaatnya).” (QS. Qaaf : 9)”.
Semoga bermanfaat, menjelang sore di Universitas Persada Indonesia Y.A.I
