4 Persiapan dan bekal diri Menjelang Ramadhan
Persiapan dan bekal diri
menjelang bulan suci Ramadan sangat penting kita perhatikan, agar ibadah kita
di bulan suci tersebut bisa maksimal. Lantas apa saja persiapannya? Ustadz
Abdullah Zaen, M.A. Hafidzahullah, dalam kajian sunnah menyampaikan beberapa persiapan
kaum muslim dalam menghadapi bulan suci Ramadan nanti. Berikut papaparnnya:
Menghadapi tamu istimewa seperti bulan suci Ramadan , kaum muslim harus
mempunyai target. Target utamanya, adalah bulan Ramadan ini lebih baik daripada
bulan Ramadan sebelumnya. Karena kalau Ramadan tahun ini sama saja dengan bulan
Ramadan tahun lalu, maka kita termasuk orang-orang yang merugi atau tertipu.
Maka Ramadan tahun ini harus lebih baik dari sebelumnya. Al-Hasan bin Ali
Radhiyallahu ‘Anhuma pernah berkata, “Barangsiapa yang hari-harinya di dunia
sama; maka dialah orang yang tertipu. Barangsiapa yang hari ininya lebih baik
dibanding keesokannya maka dialah orang yang merugi.”
Maka besok harus lebih baik
daripada hari ini. Dan hari ini harus lebih baik daripada kemarin. Inilah
target. Kalau kemarin shalatnya telat, maka hari ini harus tepat waktu. Kalau
kemarin seharian tidak membaca Al-Qur’an, maka hari ini harus membaca Al-Qur’an.
Kalau kemarin seharian isinya marah-marah, maka hari ini harus sabar. Jadi
setiap hari kita harus meningkatkan kualitas diri agar tidak termasuk dalam
golongan merugi atau tertipu. Supaya Ramadan yang kita hadapi lebih baik dari
Ramadan tahun kemarin, maka harus ada persiapan. Di antara bentuk persiapan
Ramadan tersebut, yakni :
1. Melaksanakan puasa di
bulan Syaban Aisyah Radhiyallahu ‘Anha mengisahkan
Artinya:
“Aku tidak pernah melihat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam puasa sebulan penuh melainkan di
Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihatnya memperbanyak puasa melebihi bulan
Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Merasa bahagia dengan kedatangan Ramadan
Bila
Ramadan tiba, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberi kabar gembira
kepada para sahabatnya. Di antara yang beliau sampaikan,
Ramadan telah datang kepada kalian. Bulan yang
diberkahi. Allah ‘azza wa jalla telah mewajibkan atas kalian berpuasa di
dalamnya. Pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan
jahat dibelenggu. Di dalamnya, Allah memiliki sebuah malam yang lebih baik
dibanding seribu bulan. Barang siapa terhalang untuk meraih kebaikan malam itu,
sesungguhnya ia benar-benar telah diharamkan (untuk mendapat kebaikan).” HR.
Nasa’i dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu dan dinilai sahih oleh Syaikh
al-Albaniy.
4. Bertaubat kepada Allah Ta'ala
