"Inilah Kalimat Pertama Allah SWT sebelum Menciptakan Manusia"
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan dalam sabdanya bahwa sebelum menciptakan manusia, Allah Subhanahu wa ta'ala menuliskan kalimat pertama yang penuh cinta. Kalimat yang Allah SWT tulis tersebut sebuah kalimat yang menunjukkan betapa Allah sangat sayang kepada makhluk-Nya . Kalimat ini membuat bergetar hati siapa saja yang beriman dan memahami maknanya.
"Inna rahmatii sabaqat ghadlabii.
Sesungguhnya kasih sayang-Ku mendahului murka-Ku. Demikian Allah tetapkan dan
tuliskan. Menunjukkan betapa sayangnya Allah kepada hamba-hamba-Nya. Seluruh
manusia mendapat nikmat yang amat sangat banyak. Oksigen gratis untuk bernafas.
Tempat tinggal terbaik di dunia berupa bumi. Matahari yang menghangatkan,
mencegah beku namun tidak membakar. Bahkan setiap detak jantung dan denyut nadi
adalah nikmat-Nya. Seluruh manusia diberiNya nikmat itu, bukan yang beriman
saja. Inilah rahman-Nya Allah. Dan untuk orang yang beriman, disediakan nikmat yang
berlipat-lipat kelak di akhirat. Bagaimana tidak, seluruh nikmat Allah untuk
segena makhluk di dunia ini hanyalah satu dari seratus kasih sayang-Nya. 99
kasih sayang akan Dia anugerahkan kepada hamba-hambaNya yang beriman di
akhirat. Inilah rahim-Nya Allah. “Allah benar-benar menciptakan kasih sayang
pada saat menciptakan langit dan bumi,” ungkap Syaikh Raghb as Sirjani.
“Maksudnya adalah Allah menciptakan kasih sayang
sebelum menurunkan perintah yang harus dilaksanakan oleh hamba-hamba-Nya.
Bahkan sebelum menciptakan mereka. Ini merupakan salah satu keagungan Allah dan
keluasan kebaikan-Nya.” Saling Menyayangi Sesama Manusia Dalam kitab yang sama,
Syaikh Raghib menjelaskan, Allah yang Maha Penyayang mencintai hamba-hamba yang
penyayang. Allah mencintai orang yang mencintai sesama manusia. Siapa yang
tidak bisa menyayangi sesama manusia, ia tidak akan disayangi oleh Rabb
pencipta manusia.
“Orang-orang penyayang, mereka akan disayang Dzat
yang Maha Penyayang. Sayangilah penduduk bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh
penduduk langit.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Demikian semoga bermanfaat, tengah hari di Universitas Persada Indonesia Y.A.I