Bukan Fakir Miskin, Inilah Orang Paling Utama Menerima Infaq kita
Kaum muslimin hendaknya
tidak keliru dalam mengeluarkan harta untuk infak dan sedekah. Bukan fakir
miskin, inilah orang paling utama dan paling berhak menerima infaq dari kita.
Untuk diketahui, infaq dan zakat tidaklah sama. Meski hakikatnya sama-sama mengeluarkan
harta, namun keduanya memiliki perbedaan menurut hukum syariat. Infaq adalah
harta yang dikeluarkan secara ikhlas dan sukarela atau hukumnya sunnah.
Sedangkan Zakat hukumya wajib (fardhu ain) dikeluarkan seorang muslim kepada
mustahiq. Dari delapan golongan mustahiq atau penerima zakat, orang yang paling
utama dan berhak menerima zakat adalah fakir dan miskin. Sedangkan untuk infaq,
diprioritaskan lebih dahulu kepada orang tua yaitu ibu dan bapak, karena
keduanya adalah orang paling berjasa kepada anak-anaknya.
Orang Paling Berhak Menerima Infak Al-Qur'an
menerangkan orang pertama yang paling berhak menerima infak dan sedekah. Mereka
hendaknya diprioritaskan sebelum orang lain. Siapakah orang tersebut? Berikut
firman Allah dalam Al-Qur'an :
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Muhammad)
tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang
kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak
yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa
saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui." (QS
Al-Baqarah Ayat 215)
Ibnu 'Abbas meriwayatkan bahwa Amir bin
al-Jamuh al-Ansari, orang yang telah lanjut usia dan mempunyai banyak harta,
bertanya kepada Rasulullah ﷺ : "Harta apakah yang sebaiknya saya
nafkahkan dan kepada siapa nafkah itu saya berikan?" Sebagai jawaban,
turunlah ayat di atas. Ayat di atas menyebutkan bahwa orang pertama yang paling
berhak disedekahi ialah orangtua. Karena keduanya merupakan orang paling berjasa mendidik kita
mulai dari dalam kandungan hingga bersusah payah membesarkan kita. Sesudah
orangtua, barulah infak diberikan kepada kaum kerabat, seperti anak-anak,
saudara-saudara yang memerlukan bantuan. Lalu kepada anak-anak yatim yang belum
bisa berusaha memenuhi keperluannya. Kemudian orang-orang miskin dan orang yang
sedang dalam perjalanan.
Berikut Urutannya:
1. Kedua Orangtua
Orang yang paling berhak kita sedekahi ialah
kedua orangtua. Hendaknya harta yang kita miliki diberikan lebih dahulu kepada
orang tua yaitu ibu-bapak, karena keduanya adalah orang yang paling berjasa
kepada anaknya. Merekalah yang mendidik kita sejak dalam kandungan, dan pada
waktu kecil berjasa
kepada anaknya. Merekalah yang mendidik kita sejak dalam kandungan, dan pada
waktu kecil telah bersusah payah menjaga kita hingga tumbuh menjadi dewasa.
2. Kerabat dan Keluarga Setelah orangtua,
barulah nafkah diberikan kepada kaum kerabat,
seperti anak-anak, saudara-saudara yang memerlukan bantuan. Mereka itu adalah
orang-orang yang semestinya dibantu, karena jika dibiarkan, akhirnya mereka
akan meminta kepada orang lain, akibatnya akan memalukan keluarga.
3. Anak Yatim
Setelah orangtua dan kerabat, kita memberikan
infak dan sedekah kepada anak-anak yatim yang belum bisa berusaha untuk
memenuhi keperluannya.
4. Orang Miskin Kemudian kepada orang-orang miskin
Orang miskin membutuhkan bantuan karena mereka
hidup serba kekurangan. Keutamaan membantu orang miskin sangat bernilai di sisi
Allah.
5. Orang yang Dalam Perjalanan (Musafir)
Orang yang berhak berikutnya orang-orang yang sedang dalam perjalanan
(musafir). Mereka layak diberi infak dan sedekah untuk menutupi keperluannya.
Kemudian, meringankan beban karena sekalipun mereka tidak ada hubungan famili,
tetapi mereka adalah keluarga besar kaum Muslimin, yang sewajarnya dibantu
ketika mereka dalam kesusahan.
Semoga bermamfaat.
Habis maksi......di Universitas Persada Indonesia Y.A.I