Inilah Jasa Palestina bagi Kemerdekaan Indonesia
Jasa Palestina bagi kemerdekaanIndonesia cukup besar sangat berarti. Mengapa? Karena Palestinalah negara yang ikut andil dalam pengakuan kemerdekaan Repuplik Indonesia untuk pertama kalinya.
Pada waktu itu beberapa tokoh Palestina aktif dalam kancah Internasional dan berbicara di forum internasional untuk mendukung kemerdekaan Imdonesia dan negara-negar lain yang masih dijajah.
Pada 6 September 1944 jadi momen yang penting bagi Palestina dan Indonesia. Saat itu Palestina mengakui Indonesia sebagai negara merdeka secara de facto. Pengakuan ini disebarluaskan ke seluruh dunia oleh seorang mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini.
Dukungan Palestina terhadap kedaulatan Indonesia bahkan sudah disampaikan sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Dikutip dari "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri"karya M.Zein Hassan (1980), ucapan selamat dari tokoh Palestina ini disiarkan melalui radio berbahasa Arab di berlin, Jerman. Momentum yang mendasri dukungan Palestina tersebut adalah pernyataan janji Perdana Mentri Koiso pada 6 September 1944. Kaiso di hadapan parlemen Jepang, saat itu berjanji akan memberikan kemerdekaankepada Indonesia.
Mendengar hal tersebut, Palestina pun de facto langsung mengakui kemerdekaan Indonesia, setahun sebelum kemerdekaan yang sebenarnya.
Selain itu Palestina juga mendorong negara-negara timur tengah lainnya untuk mengakui kemerdekaan Indonesia, dan usahanya berhasil meyakinkan Mesir, Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, arab Saudi dan Afghanistan.
Dukungan Palestina tidak hanya bersifat diplomatis, tetapi juga materi. bahkan seeorang pengusaha Palestina yang kaya raya dan sangat simpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali taher,dengan tulus menyerahkan seluruh uangnya di bank Arabiakepada ketua panitia pusat perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan.
Ia berkata:"Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia" tanpa mengharapkan imbalan atau tanda bukti penerimaan..
Husein mengatakan jika masih ada bangsa Indonesia berkata :" tidak perlu jauh-jauh bantu Palestina di Indonesia masih banyak yang susah", maka menurut Husien orang tersebut tidak memahami sejarah perjuangan dan urgensi kisah ini. (dan seharusnya kita malu).
.....menjelang sore di Universitas Persada Indonesia Y.A.I